TRENDSULTRA.COM, WANGGUDU- Lembaga Adat Tolaki (LAT) melangsungkan prosesi ritual adat Mo’ oli, dalam rangka melestarikan budaya lokal suku Tolaki, sekaligus prosesi memulai kembali kegiatan pertambangan di Blok Mandiodo, Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut) pada Senin (3/2/2025)
Pengurus Lembaga Adat Tolaki Sultra, Ajemain suruambo mengatakan, bahwa Ritual Mo’ oli ini sebagai bagian dari adat budaya Suku Tolaki yang perlu untuk dilestarikan.
“Kami lakukan ini adalah budaya, adat-istiadat suku Tolaki, kita mintakan agar semua aktivitas pertambanan berjalan dengan lancar, dan tetap harmonis dengan semua komponen lingkungan dan masyarakat” katanya
la mengungkapkan bahwa masyarakat Tolaki ritual seperti ini, dilaksanakan pada saat ada pembangunan gedung perkantoran, rumah tinggal, jembatan, pembuatan jalan raya dan sebagainya di tempat-tempat yang baru dibuka.
Perlu diketahui bahwa pelaksanaan ritual Mo’ oli telah sedikit menjalani pergeseran yang ditandai dengan masuknya akulturasi agama yang dalam hal ini Islam, bahwa segala sesuatu yang dilaksanakan adalah atas kehendak dan seizin Allah. Meski segala prosesnya tetap seperti ritual yang lama.
Ditempat yang sama, General Menajemen PT Antam Tbk, Anando Hendra Setiawan menuturkan bahwa Ritual Mo’oli ini adalah bagian dari upaya PT Antam untuk melestarikan budaya yang ada di indonesia, salah-satunya budaya tolaki.
“Saat ini PT Antam sedang mempersiapkan pengoperasian kembai blok Mandiodo, dimulai dengan kegiatan penghitungan kembali cadangan melalui kegiatan eksplorasi. Acara Mo’oli kami lakukan di wilayah tambang di Desa mandiodo sebagai penghormatan terhadap masyarakat dengan segala adat budayanya, serta untuk menjaga agar tetap harmonis dengan alam, dengan tetap menjalankan syariat agama,” tuturnya
Dalam ritual ini dihadiri oleh pihak perusahaan PT Antam Tbk. UBPN Konut, PT Antam Tbk. Unit Geomin, Polri, TNI, Tokoh Pemuda Desa Mandiodo, Sekretaris Desa, Kepala Desa, beserta Ormas Tamalaki Wonua Ndolaki distrik Molawe.
Penulis: Redaksi
