TRENDSULTRA.COM, WANGGUDU- Salah satu unit rumah di Jalan Trans Sulawesi, Kelurahan Wanggudu, Kecamatan Asera Kabupaten Konawe Utara (Konut) terbakar pada Kamis (24/4) malam sekitar pukul 22.20 Wita.
Insiden kebakaran memicu sorotan tajam terhadap kinerja Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Konut.
Pasalnya, lokasi kebakaran hanya berjarak sekitar 200 meter dari kantor Damkar Konut. Namun, respons yang dinilai lamban membuat rumah tersebut hangus dilalap api, menyisakan puing-puing dan rasa kecewa mendalam bagi warga.
Ketua Forum Kajian Masyarakat Hukum dan Lingkungan (Forlam) Sultra, Agus Dermawan, menilai respons Damkar sangat tidak proporsional.
“Gerakan Damkar Konut dalam upaya pengendalian kebakaran patut dipertanyakan. Radius antara lokasi kejadian dan kantor Damkar sangat dekat, namun penanganan justru terlambat,” katanya, pada Jumat (25/4).
Agus yang merupakan alumnus Magister Hukum Unissula Semarang itu juga menilai buruknya penanganan mencerminkan lemahnya kepemimpinan dalam tubuh Damkar Konut. Ia mempertanyakan bagaimana jika kebakaran terjadi di lokasi yang lebih jauh.
“Jika dengan jarak 200 meter saja sudah lambat, bagaimana jika kejadian serupa terjadi 5 hingga 20 kilometer dari kantor Damkar? Apakah bisa dikendalikan dengan cepat?,” ungpanya
Menurutnya, Damkar Konut memiliki fasilitas, sarana, dan sumber daya manusia yang memadai. Namun, implementasinya tidak mencerminkan kesiapsiagaan.
“Kalau memang pimpinan Damkar tidak bisa bekerja cepat dan tanggap, lebih baik mengundurkan diri dari jabatannya,” tegasnya
Peristiwa ini memunculkan desakan dari masyarakat untuk dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem kerja dan kepemimpinan Damkar Konut agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Penulis: Redaksi