Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Camat Lasolo Gelar Penanaman Padi Gogoh di Desa Tetelupai

oleh -35 Dilihat
oleh
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Camat Lasolo, Samsul, memimpin langsung kegiatan penanaman padi gogo di Desa Tetelupai, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), pada Rabu (30/7/2025).

TRENDSULTRA.COM, WANGGUDU – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Camat Lasolo, Samsul, memimpin langsung kegiatan penanaman padi gogo di Desa Tetelupai, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), pada Rabu (30/7/2025).

Kegiatan ini tak sekadar seremonial pertanian. Ia adalah refleksi komitmen bersama—antara petani, pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten dalam mewujudkan ketahanan pangan dari akar rumput.

Dalam kegiatan penanaman padi gogoh, Camat Lasolo, didampingi oleh Sekcam, Irsan, dan sejumlah kepala desa. Adapun Jenis padi yang ditanam, yakni padi gogoh, merupakan varietas lokal tangguh yang mampu tumbuh di lahan tadah hujan dan memiliki masa panen yang relatif singkat.

Lebih dari sekedar kegiatan pertanian, langkah ini adalah pengejawantahan dari Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Bupati Konawe Utara, Ikbar, melalui Camat Lasolo mengatakan bahwa pembangunan sektor pertanian berbasis kerakyatan menjadi prioritas yang tak bisa ditawar.

BACAJUGA  Polisi Tangkap Pencurian Mesin Kapal Nelayan

“Kita ingin Desa Tetelupai menjadi salah satu lumbung pangan Konawe Utara. Ini bukan hanya kebijakan, tapi gerakan bersama untuk menjadikan pangan sebagai fondasi masa depan daerah,” katanya

Harapan itu tumbuh bersama benih yang ditanam. Melalui program ini, pemerintah daerah berharap bisa mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar, sembari menjawab tantangan perubahan iklim dan fluktuasi harga pangan global.

“Program seperti ini tidak bisa berhenti di satu titik. Ia harus hidup dan membumi di tengah masyarakat. Dan Kecamatan Lasolo siap menjadi ladang harapan itu,” bebernya

Kepala Desa Tetelupai, Asmudin Moita, memandang program ini sebagai lebih dari sekadar kebijakan formal. Baginya, ini adalah bagian dari kebangkitan—upaya untuk menghidupkan kembali jati diri desa sebagai tempat bertumbuhnya pangan, budaya, dan kemandirian.

BACAJUGA  Kebakaran Hanguskan Dua Rumah di Kolaka, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

“Penanaman padi gogoh ini bukan seremoni semata. Ini adalah gerakan hati dari masyarakat desa yang ingin kembali pada akar bertani, memberi makan keluarga, dan berkontribusi untuk negeri. Dua hektare lahan kami tanami padi gogoh. Dalam waktu dekat, 1,5 hektare juga akan ditanami jagung,” jelasnya

Asmudin pun mengajak Desa-desa lain untuk menjadikan program ketahanan pangan sebagai pilar utama pembangunan desa.

“Kedaulatan pangan tidak lahir dari ruang rapat, tapi dari ladang. Dari tangan-tangan petani yang setiap hari berjibaku dengan tanah, air, dan harapan. Dan hari ini, Desa Tetelupai membuktikan bahwa cita-cita besar bangsa sedang disemai dari bawah,” tutupnya

 

 

Penulis: Redaksi